PT Kereta Api Indonesia (KAI) akhirnya buka suara terkait rencana penambahan fasilitas toilet di rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek. Langkah ini muncul setelah banyaknya keluhan dari penumpang yang merasa kesulitan saat harus buang air selama perjalanan, terutama dalam kondisi perjalanan macet atau saat antrean panjang.
VP Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sedang mengkaji kemungkinan penambahan toilet di KRL, khususnya untuk rute-rute dengan waktu tempuh panjang. KAI menegaskan akan mempertimbangkan berbagai aspek teknis dan operasional, termasuk ketersediaan ruang, standar kebersihan, serta efisiensi waktu berhenti di stasiun.
“Kami mendengar aspirasi para pengguna KRL. Saat ini tim kami tengah mengevaluasi kemungkinan penempatan toilet, tanpa mengganggu kenyamanan maupun kapasitas penumpang,” ujar Leza. Ia menambahkan, penambahan fasilitas ini akan mempertimbangkan model kereta yang saat ini digunakan dan kemungkinan modifikasi interior link medusa88.
Sementara itu, beberapa penumpang menyambut baik rencana tersebut. Mereka menilai kehadiran toilet akan memberikan kenyamanan ekstra, terutama bagi lansia, anak-anak, dan ibu hamil yang lebih rentan terhadap kebutuhan mendesak selama perjalanan.
Namun, sebagian lainnya mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan dan pengelolaan toilet dengan baik jika rencana ini direalisasikan. KAI diminta tidak hanya menyediakan fasilitas, tetapi juga memastikan perawatan rutin dilakukan.
KAI berkomitmen terus meningkatkan pelayanan dan kenyamanan penumpang. Jika studi kelayakan selesai dan hasilnya positif, penambahan toilet bisa mulai diuji coba dalam beberapa rangkaian KRL ke depannya.
Kenyamanan penumpang jadi prioritas, dan KAI siap bergerak menyesuaikan kebutuhan zaman.