DPR Akan Panggil Basarnas Terkait Evakuasi Turis Brasil di Rinjani

datapack.org – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia berencana memanggil Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk menjelaskan proses evakuasi jenazah turis asal Brasil, Ana Silva, yang meninggal dunia di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Rencana ini muncul setelah publik mempertanyakan prosedur dan efisiensi dalam penanganan evakuasi tersebut. DPR ingin memastikan bahwa operasi semacam ini memenuhi standar nasional dan internasional.

“Kami ingin memastikan prosedur Basarnas berjalan sesuai standar. Karena itu, kami akan memanggil mereka untuk mendalami proses evakuasi ini,” ujar Ketua Komisi I DPR dalam pernyataan resminya.

Ana Silva, wisatawan asal Brasil, mengalami serangan jantung mendadak pada 15 Mei 2023 saat berada di jalur pendakian Gunung Rinjani. Setelah menerima laporan, Basarnas langsung mengirim tim untuk menangani evakuasi.

Tim gabungan dari Basarnas, tenaga medis, dan aparat keamanan berhasil mengevakuasi jenazah Ana menggunakan helikopter ke tempat aman. Setelah itu, jenazah dipindahkan ke Bandara Internasional Lombok untuk proses pemulangan ke Brasil.

Meskipun banyak pihak memuji respon cepat Basarnas, sejumlah anggota DPR dan pengamat menyatakan keprihatinan atas kejelasan prosedur teknis di lapangan. Mereka menilai penting untuk mengevaluasi apakah evakuasi tersebut sudah mengikuti protokol yang ada secara optimal.

Selain itu, mereka juga mempertanyakan kesiapan peralatan dan sistem koordinasi yang digunakan. Evaluasi menyeluruh dianggap penting agar misi penyelamatan di masa depan bisa berjalan lebih baik.

Efisiensi pelaksanaan operasi juga menjadi perhatian. DPR ingin menilai apakah waktu tanggap dan pengambilan keputusan di lapangan bisa lebih ditingkatkan.

Beberapa pihak mempertanyakan waktu tempuh tim dari titik laporan ke lokasi korban. Meskipun hasil akhirnya berhasil, sejumlah kalangan menilai perlu adanya peningkatan dalam sistem logistik dan komunikasi.

Dukungan dan Kolaborasi Antarinstansi

Basarnas mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah, TNI/Polri, serta pihak bandara dalam evakuasi ini. Namun, DPR menggarisbawahi pentingnya mengevaluasi peran tiap instansi secara transparan.

Koordinasi antarinstansi menjadi aspek kunci dalam penyelamatan. Karena itu, DPR berharap ada pembelajaran yang bisa diterapkan untuk operasi lain di medan sulit.

Publik memberi tanggapan positif atas keberhasilan evakuasi tersebut. Banyak netizen memuji profesionalisme Basarnas dalam menangani situasi darurat https://www.turbocarpetcleaningnc.com/ di medan ekstrem seperti Gunung Rinjani.

“Saya bangga dengan tim Basarnas. Mereka menunjukkan bahwa Indonesia punya tim tangguh di lapangan,” tulis seorang warganet di media sosial.

Namun, ada pula kritik. Beberapa masyarakat menilai pemerintah belum cukup sigap memberi perlindungan bagi wisatawan, terutama yang berada di area rawan.

Kasus ini menegaskan pentingnya kesiapsiagaan pemerintah dalam melindungi wisatawan, baik domestik maupun asing. DPR berharap panggilan terhadap Basarnas bisa menjadi momentum untuk memperbaiki prosedur dan sistem tanggap darurat nasional.

Publik dan industri pariwisata berharap Basarnas terus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Dengan begitu, semua misi kemanusiaan—terutama di lokasi ekstrem—dapat dilakukan lebih cepat, efisien, dan menyeluruh.

By admin