datapack.org – Lingkungan kerja ideal seharusnya jadi tempat buat berkembang dan kolaborasi positif. Tapi kenyataannya, nggak semua orang di kantor punya niat baik. Ada tipe-tipe rekan kerja yang manipulatif, suka main belakang, dan dingin secara emosional—alias punya kecenderungan psikopat. Bukan berarti kamu harus parno, tapi waspada itu penting, apalagi kalau perilakunya udah mulai bikin kamu ngerasa nggak nyaman secara mental.
Psikopat di kantor biasanya pinter banget menyamar. Mereka bisa tampil charming, rajin, bahkan disukai atasan. Tapi di balik itu, mereka sering menyabotase orang lain, memutarbalikkan fakta, dan bikin drama demi keuntungan pribadi. Nah, biar kamu nggak jadi korban selanjutnya, yuk simak 7 cara buat melindungi diri dari orang kayak gini.
1. Peka Sama Pola Manipulatif
Salah satu ciri utama psikopat di lingkungan kerja adalah kemampuannya memanipulasi orang tanpa ketahuan. Mereka bisa pura-pura jadi teman yang baik, tapi di belakang justru nusuk dari belakang. Kamu mungkin mulai merasa bersalah tanpa alasan, atau tugas kamu tiba-tiba jadi beban kamu sendiri karena dimanipulasi secara halus.
Kalau kamu mulai merasa sering dibingungkan atau diperdaya, itu bisa jadi red flag. Biasakan untuk mempertanyakan situasi dan jangan mudah terbujuk kata-kata manis tanpa bukti nyata.
2. Simpan Bukti dan Komunikasi Tertulis
Salah satu cara paling ampuh untuk melindungi diri adalah dengan menyimpan bukti interaksi. Kalau ada arahan kerja, revisi, atau bahkan konflik, usahakan semuanya ada jejak tertulis—entah itu lewat email, chat, atau dokumen lain.
Dengan catatan yang jelas, kamu bisa membela diri kalau sewaktu-waktu dia coba lempar tanggung jawab atau memutarbalikkan cerita di depan atasan atau HRD.
3. Tetapkan Batasan yang Tegas
Psikopat suka banget uji batas orang lain. Mereka bisa mendekat dengan cara halus, seperti curhat yang berlebihan, minta bantuan di luar jobdesk, atau ikut campur hal pribadi. Kalau kamu nggak tegas dari awal, mereka akan makin berani.
Nggak perlu kasar, cukup dengan tegas. Misalnya, kalau udah jam pulang kerja dan kamu sering ditodong minta bantuin kerjaan yang bukan tanggung jawabmu, kamu bisa bilang, “Maaf, aku udah ada agenda lain setelah jam kantor.” Tegas tapi sopan.
4. Jangan Cerita Terlalu Banyak
Kecenderungan kita saat berteman di kantor adalah sharing hal pribadi. Tapi kalau kamu curiga seseorang punya sifat manipulatif, jangan terlalu banyak cerita soal hidupmu. Segala informasi bisa jadi alat buat mereka mengontrol atau menjatuhkan kamu nanti.
Jaga privasi. Cukup cerita hal-hal profesional dan netral, hindari curhat yang bisa disalahgunakan.
5. Bangun Aliansi Positif di Kantor
Jangan sampai kamu sendirian. Bangun hubungan baik dengan rekan kerja lain yang kamu percaya. Kalau ada yang aneh, kamu bisa sharing perspektif dan saling menguatkan.
Aliansi ini penting buat menjaga kesehatan mental dan juga jadi support system kalau kamu merasa ditekan oleh si psikopat.
6. Fokus pada Profesionalisme
Psikopat biasanya pinter banget memancing emosi. Entah dengan sindiran, nyinyir, atau ngejatuhin kamu depan orang banyak. Kuncinya, jangan terpancing. Tetap tenang, profesional, dan fokus sama pekerjaan kamu.
Kalau kamu bereaksi emosional, mereka justru akan pakai itu buat memperkuat citra buruk tentang kamu ke orang lain.
7. Laporkan Kalau Udah Mengganggu Serius
Kalau situasinya udah makin parah—misalnya kamu merasa diintimidasi, difitnah, atau dirugikan secara langsung—jangan ragu buat lapor ke HRD. Gunakan bukti-bukti yang udah kamu simpan untuk memperkuat laporan.
Kesehatan mental di tempat kerja itu penting. Jangan anggap remeh tekanan psikologis yang datang dari interaksi sehari-hari. Kalau perlu, cari bantuan profesional buat konsultasi.
Penutup
Berurusan sama psikopat di kantor itu tricky karena mereka pinter banget menyembunyikan niat jahat di balik wajah ramah. Tapi bukan berarti kamu nggak bisa melindungi diri. Dengan mengenali pola manipulasi dan menerapkan batasan yang jelas seperti yang dijelaskan datapack.org, kamu bisa tetap kerja dengan nyaman tanpa jadi korban permainan mereka.
Ingat, tempat kerja bukan arena bertahan hidup. Kamu punya hak untuk bekerja dengan tenang, dihargai, dan berkembang tanpa takut dimanipulasi orang lain. Tetap waspada, tetap profesional!